Hendak menuntut gaji yang belum dibayar, mantan pemain Persipro
Probolinggo justru diserang sejumlah orang yang diduga berasal dari
manajemen klub asal Kota Anggur tersebut.
Kericuhan ini terjadi saat tujuh mantan pemain Persipro mendatangi
kantor DPRD Kota Probolinggo, untuk mempertanyakan gaji mereka yang
tertunggak,.
Sejumlah orang yang berasal dari manajemen Persipro terpancing emosinya,
ketika beradu mulut dengan para mantan pemain sepakbola Persipro ini.
Salah satu mantan pemain Persipro, Doni Saferi, harus menjadi
bulan-bulanan orang yang berusaha memukulnya. Namun, aksi kekerasan ini
terhenti, ketika polisi dan Satpol PP yang mengamankan jalannya Sidang
Paripurna segera mengevakuasi Doni Saferi.
Sebelumnya, para pemain Persipro ini hendak mengajukan proposal
pengajuan penyelesaian honor kontrak satu musim putaran dalam divisi
utama yang belum dibayar.
Namun kedatangan mereka dianggap menganggu jalannya siding. Para mantan
pemain Persipro ini sebelumnya sudah mengajukan penyelesaian ini ke
berbagai pihak, tapi menemui jalan buntu.
Tiga pemain asing diantaranya, Sylla Mba Mba, Salamon Begundo, dan
Camara Abdul Aye sudah melayangkan surat PSSI, namun belum ada
kejelasan.
Usai menjalani kompetisi Divisi Utama PSSI, para pemain Persipro hanya
dibayar 15 persen saja. Meski kompetisi Divisi Utama sudah selesai,
sisa honor mereka ternyata juga belum dibayar.
Manajemen Persipro berpendapat bahwa yang melakukan kontrak pemain asing
tersebut adalah klub Bondowoso United ketika bermerger dengan persipro
november 2011 lalu. Nilai kontrak masing masing pemain tersebut adalah
untuk pemain asing kisaran 150 hingga 200 juta, sedangkan untuk pemain
lokal berkisar 70 hingga 80 juta rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar